PROMO, FREE ONGKIR

Jumat, 18 Mei 2012

Jurnal Materi Perancangan Produk 14 (Introduction Design for Manufacture)

Introduction Design for Manufacture and Assembly (DFMA)

Sistem manufaktur modern saat ini menghadapi pasar global yang sangat kompetitif.  tekanan ini menyebabkan produsen (manufacturers) dipaksa untuk menciptakan lebih banyak  produk dengan rentan waktu hidup yang singkat dan kualitas yang lebih baik, namun dengan biaya yang lebih rendah. Hal ini menyebabkan perusahaan perusahaan manufaktur perlu memikirkan desain produk dan pengembanganya secara akurat agar tidak kalah bersaing di pasar global.


untuk meningkatkan kualitas akan tetapi mengurangi cost produksi banyak cara yang dapat digunakan, cara yang sering dipakai oleh perusahaan manufaktur yaitu penerapan design for manufacture and assembly (DFMA).Karena 75-80% cost produk manufaktur ditentukan oleh tahap desain, sehingga keputusan desain dapat secara dramatis mengurangi biaya manufaktur dan assembly. DFMA sendiri yaitu dasar studi rekayasa  untuk memberikan bimbingan kepada tim desain dalam menyederhanakan struktur produk yang berfungsi  mengurangi biaya manufaktur dan perakitan, dan untuk mengukur perbaikan yang akan dilakukan. selain itu DFMA berfungsi sebagai alat pembandingan untuk mempelajari produk pesaing dan mengukur kesulitan manufaktur dan perakitan pada suatu produk.

Pada tahap mana DFMA mulai diterapkan?

General Procedure of Machine Design


General Procedure of Machine Design
Banyak yang berfikiran bahwa DFMA baru mulai diterapkan ketika akan melakukan modifikasi produk, atau ketika akan melakukan desain untuk tiap elemen. akan tetapi sebenarnya penerapan DFMA harus dilakukan sejak menetukan mekanisme pembuatan produk. Contohnya ketika memutuskan menerapkan konsep DFMA maka suatu produk harus menentukan material yang sangat tepat untuk digunakan, karena nantinya akan berpengaruh pada proses machining dan proses assembly (handling,insert,fastening)pada material tersebut  yang berujung pada cost produk tersebut.

Typical Steps taken in DFMA study using DFMA software


Contoh penerapan DFMA
Berikut ini merupakan salah satu proses penyempurnaan produk yang menggunakan konsep DFMA.
contoh penerapan DFMA


Dari contoh diatas dapat dilihat bahwa penerapan DFMA yang digunakan yaitu dengan cara redesign produk dan terlihat makin sedikitnya part-part yang ada.  Secara logis pengurangan part-part ini tentu saja dapat mengurangi waktu assembly dalam segi handling (pengambilan barang untuk diassembly) dan fastening (pengencangan),pengurangan waktu assembly tentu saja akan mengurangi cost produksi. Akan tetapi banyak pihak yang salah kaprah dengan mengartikan pengaplikasian proses DFMA berarti mengurangi komponen saja. Padahal dengan pengurangan komponen maka harus difikirkan lagi bagaimana pembuatan dan proses machining yang harus dilakukan pada komponen baru tersebut. Ada banyak cara selain mengurangi komponen sebagai penerapan DFMA, salah satunya yaitu pengelompokan part-part menjadi subassembly, dan penggunaan material yang tepat. Penggunaan material dapat mempengaruhi mass dari komponen dan selanjutnya mempengaruhi proses handling, karena pada dasarnya material memiliki density yang berbeda-beda, maka pemilihan material sudah seharusnya disesuaikan dengan kebutuhan dan kemampuannya dalam proses machining dan kompleksitas dari desain suatu komponen.


sumber : http://mhs.blog.ui.ac.id/sri.lestari81/2011/09/25/introduction-design-for-manufacture-and-assembly-dfma/

0 komentar:

Posting Komentar

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More

 
Design by Free WordPress Themes | Bloggerized by Lasantha - Premium Blogger Themes | belt buckles