PROMO, FREE ONGKIR

Jumat, 31 Mei 2013

Sistim Informasi Managemen

PENGERTIAN

Sistem Informasi Manajemen adalah bagian dari pengendalian internal suatu bisnis yang meliputi pemanfaatan manusia, dokumen, teknologi, dan prosedur oleh akuntansi manajemen untuk memecahkan masalah bisnis. Dalam sustu pemahaman yang sederhana, Sistem Informasi Manajemen dapat didefinisikan sebagai suatu sistem berbasis komputer yang menyediakan informasi bagi beberapa pemakai dengan kebutuhan yang serupa.


Tujuan umum dari Sistem Informasi Manajemen :
Menyediakan informasi yang dipergunakan di dalam perhitungan harga pokok jasa, produk, dan tujuan lain yang diinginkan manajemen.
· Menyediakan informasi yang digunakan dalam perencanaan, pengevaluasian, dan perbaikan kelanjutan.
· Menyediakan informasi untuk pengambilan keputusan. Fungsi Sistem Informasi Manajemen
· Meningkatkan aksesibilitas data yang tersaji secara tepat waktu dan akurat bagi para pemakai.
· Menjamin tersedianya kualitas dan ketrampilan dalam memanfaatkan sistem informasi secara kritis.
· Mengembangkan proses perencanaan yang efektif.
· Mengidentifikasikan kebutuhan-kebutuhan akan ketrampilan pendukung sistem informasi.
· Menetapkan investasi yang akan diarahkan pada sistem informasi.
· Mengantisipasi dan memahami konsekuensi-konsekuensi ekonomis dari sistem informasi dan teknologi baru.
· Memperbaiki produktivitas dalam aplikasi pengembangan dan pemelihara sistem.
· Organisasi menggunakan sistem informasi untuk mengolah transaksi-transaksi, mengurangi biaya, dan menghasilkan pendapatan sebagai salah satu produk atau pelayanan mereka.
· Bank menggunakan sistem informasi untuk mengolah cek-cek nasabah dan membuat berbagai laporan rekening koran dan transaksi yang terjadi.
· Perusahaan menggunakan sistem informasi untuk mempertahankan persediaan pada tingkat paling rendah agar konsisten dengan jenis barang yang tersedia.
· SIM untuk pendukung pengambilan keputusan.

TEORI ORGANISASI

Teori organisasi modern disebut juga analisa system pada organisasi merupakan aliran terbesar ketiga dalam teori organisasi dan manajemen.Teori ini melihat bahwa semua unsure organisasi merupakan satu kesatuan dan saling ketergantungan yang didalamnya mengemukakan bahwa organisasi bukanlah suatu system tertutup yang berkaitan dengan lingkungan yang stabil,tetapi organisasi merupakan system yang terbuka.

Klasifikasi Teori Organisasi terdiri dari beberapa bagian besar, yaitu :
1. Teori Organisasi Klasik (Teori Tradisional)‏. Teori klasik (classical theory) berisi konsep-konsep tentang organisasi mulai tahun 1800 (abad 19). Secara umum digambarkan oelh para teoritisi klasik sebagai sangat desentralisasi dan tugas-tugasnya terspesialisasi, serta memberikan petunjuk mekanistik structural yang kaku tidak mengandung kreativitas.

2. Teori Birokras Teori ini dikemukakan oleh Max Weber dalam bukunya “The Protestant Ethic and Spirit of Capitalism. Kata birokrasi mula-mula berasal dari kata legal-rasional. Organisasi itu legal, karena wewenangnya berasal dari seperangkat aturan prosedur dan peranan yang dirumuskan secara jelas, dan organisasi disebut rasional dalam hal penetapan tujuan dan perancangan organisasi untuk mencapai tujuan tersebut.

3. Teori Administrasi Teori ini sebagian besar dikembangkan atas dasar sumbangan Henri Fayol dan Lyndall Urwick dari Eropa serta Mooney dan Reily dari Amerika.Henry Fayol industrialis dari Perancis, pada tahun 1841-1925 mengemukakan dan membahas 14 kaidah manajemen yang menjadi dasar perkembangan teori administrasi adalah :
a. Pembagian kerja (division of work)
b. Wewenang dan tanggung jawab (authorityand responsibility)
c. Disiplin (discipline)
d. Kesatuan perintah (unity of command)
e. Kesatuan pengarahan (unity of direction)
f. Mendahulukan kepentingan umum daraipada pribadi
g. Balas jasa (remuneration of personnel) h. Sentralisasi (centralization)
i. Rantai scalar (scalar chain)
j. Aturan (oreder)
k. Keadilan (equity)
l. Kelanggengan personalia (stability of tenure of personnel) m. Inisiatif (initiative)
n. Semangat korps (spirit de corps)

4. Manajemen Ilmiah Manajemen ilmiah (scientific management) dikembangkan mulai tahun 1900 oleh Frederick Winslow Taylor. Ada 2 pendapat tentang manajemen ilmiah. Pendapat pertama mengatakan manajemen ilmiah adalah penerapan metode ilmiah pada studi, analisa dan pemecahan masalah-masalah organisasi. Pendapat kedua mengatakan manajemen ilmiah adalah seperangkat mekanisme atau teknik “a bag of tricks” untuk meningkatkan efisiensi kerja organisasi.

5. Teori Neo Klasik (Teori Hubungan atau Manusiawi)‏ Teori neoklasik secara sederhana sebagai teori/aliran hubungan manusiawi (The human relation movement). Teori neoklasik dikembangkan atas dasar teori klasik. Anggapan teori ini adalah menekankan pentingnya aspek psikologis dan social karyawan sebagai individu maupun sebagai bagian kelompok kerjanya atas dasar anggapan ini maka teori neoklasik mendifinisikan “suatu organisasi” sebagai sekelompok orang dengan tujuan bersama.
6. Teori Organisasi Modern Teori modern disebut juga sebagi analisa system pada organisasi merupakan aliran besar ketiga dalam teori organisasi dan manajemen. Teori modern melihat pada semua unsur organisasi sebagai satu kesatuan & saling ketergantungan, yang didalamnya mengemukakan bahwa organisasi bukanlah suatu system tertutup yang berkaitan dengan lingkungan yang stabil, akan tetapi organisasi merupakan system terbuka.

Contoh penerapan SIM dalam organisasi (STUDI KASUS YAYASAN LAPAK DONASI IT TELKOM) 1. Deskripsi
Sistem Informasi Amal ini merupakan jembatan antara pihak donatur, manajemen penyalur donasi, dan Koordinator Lapangan (Korlap) sebagai pihak yang memberikan donasi secara langsung ke penerima. Sistem ini menggunakan media sosial dalam bentuk grup yang bisa diakses oleh donatur.

2. Struktur dan Fungsionalitas Dalam sistem ini, ada 5 pihak yang terlibat yaitu Donatur, Bank, Manajemen Yayasan, Koodinator Lapangan, dan Penerima.
- Donatur Sebagai pemberi sumbangan atau donasi kepada manajemen yayasan dengan melakukan pembayaran melalui bank. Donatur melakukan Join Group dan melakukan langkah-langkah yang ada dalam sistem untuk memberikan donasi.
- Bank Sebagai media pembayaran donasi dari donatur ke manajemen yayasan.
- Manajemen Yayasan Sebagai penerima donasi untuk disalurkan kepada pihak penerima melalui Korlap. Membuat instruksi-instruksi terkait tata cara pemberian donasi yang harus dilakukan donatur. Membuat rekap data-data donasi dan mempublikasikan pada sistem sehingga donatur bisa melihat data-data tersebut
- Korrdinator Lapangan Sebagai media pembagian donasi dari manajemen yayasan kepada pihak penerima. Menerima donasi dari manajemen yayasan untuk disalurkan kepada pihak penerima. Membuat rekap data penerimaan donasi pada pihak penerima.
- Penerima Sebagai penerima donasi yang diberikan donatur melalui manajemen yayasan dan korlap.

3. Media yang Digunakan Media yang sangat mudah untuk digunakan adalah Facebook, merupakan media sosial yang memiliki fitur-fitur untuk berkomunikasi satu sama lain dalam satu grup. Sehingga memudahkan proses donasi dan juga transparansi antar penggunanya.

PENGGUNAAN METODE
Dari berbagai macam pilihan metode perancangan sistem organisasi, metode yang terpilih dalam tugas besar ini adalah metode Waterfall karena :
- Developer belum berpengalaman
- Skala proyek masih relatif kecil



Struktur Organisasi Yayasan


Job Description
1. Keuangan
- Menerima dana yang masuk.
- Mengelola akun bank.
- Manyalurkan dana yang masuk kepada divisi “distribusi dan dokumentasi” untuk di distribusikan.
- Membuat laporan keuangan.

2. Adminisitrasi
- Mengelola akun facebook.
- Menerima pendaftaran donator.
- Merepresentasikan laporan dokumentasi pada akun facebook
- Mempromosikan program amal yayasan.

3. Distiribusi dan Dokumentasi
- Membagikan dan kepada pihak anak yatim yang dituju
- Membuat dokumentasi kegiatan penyaluran dana.
- Membuat laporan dokumentasi.

4. Pimpinan Yayasan
- Melakukan pengawasan terhadap kerja administrasi, keuangan dan distribusi & dokumentasi.
- Memberikan sanksi kepada divisi yang tidak bekerja sesuai dengan tugas tugasnya.


Rantai Porter


1. Mencari Penerima Donasi
Merupakan aktivitas pencarian para penerima donasi, aktivitas ini dilakukan oleh bagian administrasi

2. Membuat Proses Bisnis
Merupakan kegiatan untuk membuat proses bisnis yng sifatnya managerial, aktivitas ini dilakukan oleh Pimpinan Yayasan

3. Mencari Donatur
Merupakan aktivitas pencarian donator untuk melakukan donasi, ativitas ini dilakukan oleh bagian administrasi

4. Pengelolaan dana Merupakan aktivias pengumpulan dan pengelolaan dana, aktivitas ini dilakukan oleh bagian keuangan.

5. Menyalurkan Donasi
Merupakan aktivitas penyaluran donasi kepada para penerima donasi, aktivitas ini dilakukan oleh bagian Distribusi dan Dokumentasi

6. Membuat dokumentasi Merupakan aktivitas pembuatan dokumentasi penyaluran donasi, aktivitas ini dilakukan oleh bagian Distribusi dan Dokumentasi


Requirement Analysis



1. Data
- Data penerima donasi Merupakan data data penerima donasi yang telah direkap oleh bagian administrasi
- Data donatur Merupakan data data donator yang telah bergabung dengan yayasan lapak donasi
- Data jumlah donasi Merupakan rekaptulasi data jumlah donasi yang telah diterima oleh yayasan
- Data penyaluran donasi Merupakan rekapitulasi dana yang telah disalurkan kepada penerima donasi
- Data pegawai Merupakan data pegawai yang bekerja dalam yayasan lapak donasi
- Data gaji pegawai Merupakan data gaji pegawai yang beekerja pada yayasan lapak donasi.

2. Software
- Facebook Merupakan media yang menghubungkan antara yayasan lapak donasi dengan para donator. Facebook berisi segala informasi yang perlu diketahui oleh para donator, didalamnya berisi foto penerima donasi, data penerima donasi, data rekap donasi, data penyaluran donasi dan dokumentasi penyaluran donasi.
- Mediafire Merupakan media yang digunakan untuk menampilkan data rekap donasi, data penerima donasi dan data data penyaluran donasi.
- Microsoft Excel Merupakan software yang digunakan untuk melakukan rekapituasi internal oleh pihak yayasan terhadap berbagai macam data yang dibutuhkan oleh pihak yayasan
- Browser Browser merupakan software yang akan digunakan untuk mengakses halaman facebook ataupun halaman mediafire tempat berbagai macam data tersimpan.

3. Hardware
- PC
PC akan digunakan sebagai hardware untuk mengakses internet maupun membuka data data yang terdapat pada Microsoft excel.
- Modem Modem akan digunakan untuk melakukan sambungan koneksi ke internet
- Telepon Telepon akan dipergunakan untuk melakukan hubungan antara donator dengan yayasan ataupun antara pegawai yayasan.

4. Network
- Internet Digunakan sebagai jaringan penghubung antara yayasan dan para donator serta sesama pegawai yayasan.
- Telepon Telepon dapat digunakan sebagai penghubung antara donator dan yayasan serta antara sasama pegawai yayasan
- Media Sosial Media sosial merupakan salah satu network yang digunakan oleh yayasan agar terhubung kepada para donator.

5. People
- Donatur Merupakan pemberi donasi untuk yayasan lapak donasi.
- Penerima donasi Merupakan penerima donasi yang berasal dari donator, penerima bisa berstatus fakir, miskin, yatim piatu, janda dll
- Keuangan Merupakan bagian yang mengurusi bagian keuangan dalam yayasan.
- Administrasi Merupakan bagian yang mengurusi bagian administrasi dalam yayasan.
- Distribusi dan Dokumentasi Merupakan bagian yang mengurusi bagian distribusi dan dokumentasi dalam yayasan.
- Pimpinan Manajemen Merupakan pemimpin manajemen yang akan memberikan kebijakan dan mengawa
si jalannya kerja para pegawai.


FILE FILE YANG BISA DI DOWNLOAD
MATERI SIM File tersebut berisi materi presentasi tentang sistem informasi management

Link Partner :
Fakultas Rekayasa Industri IT Telkom

SUMBER REFERENSI:

http://enunks.blogspot.com/2013/01/sistem-informasi-manajemen.html http://nicohernawan.wordpress.com/artikel-sim-sistem-informasi-manajemen/

Senin, 28 Mei 2012

Video Perancangan Produk ( WATER COOLER BOTTLE)

Jumat, 18 Mei 2012

Jurnal Materi Perancangan Produk 14 (Introduction Design for Manufacture)

Introduction Design for Manufacture and Assembly (DFMA)

Sistem manufaktur modern saat ini menghadapi pasar global yang sangat kompetitif.  tekanan ini menyebabkan produsen (manufacturers) dipaksa untuk menciptakan lebih banyak  produk dengan rentan waktu hidup yang singkat dan kualitas yang lebih baik, namun dengan biaya yang lebih rendah. Hal ini menyebabkan perusahaan perusahaan manufaktur perlu memikirkan desain produk dan pengembanganya secara akurat agar tidak kalah bersaing di pasar global.


untuk meningkatkan kualitas akan tetapi mengurangi cost produksi banyak cara yang dapat digunakan, cara yang sering dipakai oleh perusahaan manufaktur yaitu penerapan design for manufacture and assembly (DFMA).Karena 75-80% cost produk manufaktur ditentukan oleh tahap desain, sehingga keputusan desain dapat secara dramatis mengurangi biaya manufaktur dan assembly. DFMA sendiri yaitu dasar studi rekayasa  untuk memberikan bimbingan kepada tim desain dalam menyederhanakan struktur produk yang berfungsi  mengurangi biaya manufaktur dan perakitan, dan untuk mengukur perbaikan yang akan dilakukan. selain itu DFMA berfungsi sebagai alat pembandingan untuk mempelajari produk pesaing dan mengukur kesulitan manufaktur dan perakitan pada suatu produk.

Pada tahap mana DFMA mulai diterapkan?

General Procedure of Machine Design


General Procedure of Machine Design
Banyak yang berfikiran bahwa DFMA baru mulai diterapkan ketika akan melakukan modifikasi produk, atau ketika akan melakukan desain untuk tiap elemen. akan tetapi sebenarnya penerapan DFMA harus dilakukan sejak menetukan mekanisme pembuatan produk. Contohnya ketika memutuskan menerapkan konsep DFMA maka suatu produk harus menentukan material yang sangat tepat untuk digunakan, karena nantinya akan berpengaruh pada proses machining dan proses assembly (handling,insert,fastening)pada material tersebut  yang berujung pada cost produk tersebut.

Typical Steps taken in DFMA study using DFMA software


Contoh penerapan DFMA
Berikut ini merupakan salah satu proses penyempurnaan produk yang menggunakan konsep DFMA.
contoh penerapan DFMA


Dari contoh diatas dapat dilihat bahwa penerapan DFMA yang digunakan yaitu dengan cara redesign produk dan terlihat makin sedikitnya part-part yang ada.  Secara logis pengurangan part-part ini tentu saja dapat mengurangi waktu assembly dalam segi handling (pengambilan barang untuk diassembly) dan fastening (pengencangan),pengurangan waktu assembly tentu saja akan mengurangi cost produksi. Akan tetapi banyak pihak yang salah kaprah dengan mengartikan pengaplikasian proses DFMA berarti mengurangi komponen saja. Padahal dengan pengurangan komponen maka harus difikirkan lagi bagaimana pembuatan dan proses machining yang harus dilakukan pada komponen baru tersebut. Ada banyak cara selain mengurangi komponen sebagai penerapan DFMA, salah satunya yaitu pengelompokan part-part menjadi subassembly, dan penggunaan material yang tepat. Penggunaan material dapat mempengaruhi mass dari komponen dan selanjutnya mempengaruhi proses handling, karena pada dasarnya material memiliki density yang berbeda-beda, maka pemilihan material sudah seharusnya disesuaikan dengan kebutuhan dan kemampuannya dalam proses machining dan kompleksitas dari desain suatu komponen.


sumber : http://mhs.blog.ui.ac.id/sri.lestari81/2011/09/25/introduction-design-for-manufacture-and-assembly-dfma/

Jurnal Materi Perancangan Produk 13 ( Concurrent Engineering)

Concurrent Engineering

Concurrent Engineering adalah metodologi bekerja berdasarkan paralelisasi tugas (yaitu melaksanakan tugas secara bersamaan). Hal ini mengacu pada pendekatan yang digunakan dalam pengembangan produk di mana fungsi rekayasa desain, manufaktur teknik dan fungsi lainnya terpadu untuk mengurangi waktu yang diperlukan untuk meluncurkan produk baru ke pasar.




Terdapat tiga alasan diperlukanya pendesainan proses ke dalam concurrent process :
1. Deras dan cepatnya perkembangan teknologi
Dengan kondisi ini, efek yang ada adalah setiap produk terutama produk berbasis teknologi akan memiliki life cycle yang  pendek. Maka dari itu, dibutuhkan suatu metode desain proses tertentu agar proses developement produk mulai dari ide hingga produk berhasil dibuat bisa seoptimal mungkin, sehingga memperpendek Time to Market

2. Tekanan Siklus Desain yang  terpisah
Input Komponen produk dari fungsi-fungsi lain terkadang dapat menyebabkan jadwal menjadi kacau sering diabaikan. Jadi, terkadang bagian pemasaran belajar lebih banyak tentang kebutuhan dan harapan konsumen, dan insinyur manufaktur belajar lebih banyak tentang biaya untuk menghasilkan produk dan masalah manufakturabilitas, dan beberapa rekomendasi mereka dapat dimasukkan ke dalam desain dalam pengembangan.


3.Memunculkan Teknologi Informasi Dan Metodologi-metodologi
Teknologi informasi dan landasan metodologi yang terstruktur diperlukan untuk membentuk kembali proses pembangunan menjadi proses rekayasa itu muncul bersamaan.


sumber : http://www.hervansyahnugraha.web.id/2010/06/06/concurrent-engineering/

Jurnal Materi Perancangan Produk 12 ( Robust Design )



Pada era persaingan bisnis yang ketat dan sarat pesaing saat ini, semakin nyata bahwa produk baik berupa barang atau jasa yang mampu bersaing dan sukses di pasar global adalah produk dengan kualitas tinggi dengan harga yang kompetitif. Posisi tawar konsumen semakin besar seiring dengan banyaknya pilihan produk atau layanan jasa sejenis dari brand (merek) yang berbeda. Produk perlu dirancang dan dikembangkan sedemikian sehingga konsumen bisa terpuaskan melalui value yang terkandung di dalamnya.
Dr. Genichi Taguchi megembangkan suatu metode statistik untuk meningkatkan kualitas/mutu produk. Metode Taguchi sering dipertimbangkan secara kontroversial dan dipertentangkan antar beberapa orang ahli ilmu statistik yang “beraliran Barat”. Namun banyak juga yang menerima konsep Taguchi sebagai hal yang bermanfaat bagi perkembangan ilmu pengetahuan khususnya bidang manajemen kualitas. Banyak faktor yang perlu diketahui dan dipertimbangkan dalam mengembangkan suatu produk baru.

Metode Taguchi merupakan suatu pendekatan terstruktur untuk menentukan kombinasi terbaik dalam menghasilkan produk berupa barang atau jasa. Melalui Metode Taguchi, ilmuwan Jepang yang kesohor ke seluruh penjuru bumi ini mengembangkan suatu metodologi dengan pendekatan yang berdasarkan pada DOE (Design Of Experiments).

Suatu metode untuk mengidentifikasi menurut banyaknya masukan (input) yang benar dan parameter untuk membuat suatu produk atau layanan berkualitas tinggi yang didambakan oleh pelanggan atau konsumen.
Genichi Taguchi megembangkan suatu pendekatan desain dari perspektif desain yang sempurna (robust), dimana produk (barang atau jasa) harus didesain bebas dari cacat (defect) dan berkualitas tinggi.

Terdapat tiga tahapan metode dalam mencapai desain sempurna dari Genichi Taguchi antara lain:
>> Concept design
- Suatu proses pengujian kompetisi teknologi dalam membuat/memproduksi suatu produk.
- Prototipe desain dari produk yang akan dibuat dan kesesuaian dengan kebutuhan konsumen bahkan dibawah kondisi yang ideal tanpa terdapat gangguan.

>> Parameter design
- Memilih faktor parameter dan level optimalnya.
- Mengendalikan faktor adalah manajemen variabel proses yang dapat mempengaruhi desain.
- Level parameter yang optimal dapat ditentukan dan dihitung melalui eksperimental.

>> Tolerance design
- Menembangkan batasan spesifikasi.
- Terjadi setelah design parameter ditentukan.
- Hasilnya sering mengakibatkan peningkatan biaya-biaya produksi.

Metode Taguchi diperkenalkan tahun 1980 ini secara umum membandingkan pentingnya pendekatan konsep Edward Deming, SPC (Statistical Process Control) dan konsep Total Quality Control (TQC) yang saat itu berkembang di Jepang. Pendekatannya tergolong istimewa dengan menjunjung kesempurnaan desain.
Aspek keunikan dari Metode Taguchi antara lain adalah,
>> Definisi Genichi Taguchi mengenai kualitas
>> QLF (Quality Loss Function) Taguchi.
>> Konsep robust design.


sumber : http://hardipurba.com/2008/11/19/robust-design-dari-taguchi.html

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More

 
Design by Free WordPress Themes | Bloggerized by Lasantha - Premium Blogger Themes | belt buckles